warna itu indah,
warna itu sehat,
warna itu kehidupan itu sendiri

Sabtu, 08 September 2012

IWEL-IWEL PELANGI - Mei Ningsih


Selalu seru deh mengetahui jajanan tradisional khas daerah-daerah di Indonesia. Tentu saja penting juga mengetahui latar belakang dan seluk beluk pembuatan atau bahkan maknanya di tengah masyarakat tempat jajanan itu berasal. Dengan begini, sama saja kita melestarikan jajanan tradisional agar tidak diakui oleh negara lain.........ssstttt :D

Selamat malam Ibu Ibu host....
Kiriman saya hari ini adalah Iwel iwel pelangi….

Ada yang belum kenal Iwel iwel ??
Kue ini adalah kue tradisional Jawa, yang umumnya tidak dijual secara bebas di toko he he he kaya obat dokter aja yaaa….
Iwel iwel biasanya dibuat untuk acara syukuran  kelahiran bayi  (semacam ulang hari)
yang diadakan oleh orang tua si bayi, atau kakek nenek si bayi.

Syukuran ini di dalam tradisi Jawa (Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah yaa) dikenal dengan  dengan menggunakan istilah   Sepasar (5 hari), Selapan (36 hari), Bayi 3 (baca Bayi Telu – artinya bayi empat bulanan bukan bayi tiga bulanan yach.. Bayi 7 (baca Bayi Pitu) artinya bayi usia 8 bulanan ....entah mengapa kok begitu istilahnya .

Biasanya menu makanan yang disajikan dalam syukuran ini adalah nasi putih, urap urap sayur yang tidak pedas/tidak menggunakan cabe rawit (hanya menggunakan cabe merah besar/jahe), dan “Jangan Lentho”  (semacam  Pelas, terbuat dari kedelai yang ditumbuk, dimasak dengan kelapa muda parut kadang kadang dicampur dengan ares/bagian dalam batang pisang yang dicacah – bumbu utamanya adalah ketumbar, daun salam, bawang putih, serta santan – rasanya cenderung manis, gurih ) , dan si Iwel iwel ini.

Kenapa dalam syukuran ini disajikan lauk dan jajanan yang rasa utamanya cenderung manis, dan gurih ??
Konon katanya terkandung doa si orang tua bayi agar anaknya menjadi anak yang berperangai/berperilaku manis, serta “kemiwel” seperti kue  Iwel iwel (terjemahan bebasnya “kemiwel” mungkin berarti montok/gendut menggemaskan atau singkatnya semoga bayinya cepat besar dan sehat)

Iwel iwel bahan dasarnya adalah kelapa parut yang sedang tuanya (atau istilah Jawanya “Semrondheng”), daun pandan, tepung ketan yang kering, garam dan gula merah sebagai isiannya. Sedangkan bungkusnya adalah daun pisang disemat lidi dengan cara membungkus yang khas seperti foto ini.

Nhaaa sekarang kita coba versi terbaru yuukk versi 2012...inilah si Iwel iwel pelangi....





Resep Iwel iwel Pelangi
Bahan :
Kelapa yang sedang tua nya 1/2 buah, cuci, kupas dan  parut memanjang
Tepung ketan kering (saya pakai cap Rose Brand) 200 gram
Gula merah/Gula Jawa cacah kasar 50 gram
Garam sekitar 1/2 sendok teh
Pewarna sesuai selera  (merah, kuning, hijau, ungu, orange ) saya pakai merek
Rajawali sekitar 3 tetes per warna nya. Warna ungu adalah kombinasi warna biru dan merah tua, sedangkan orange adalah paduan warna kuning dan sedikit warna merah
Daun pisang, serta lidi
Daun pandan wangi yang dipukul pukul

Cara Pembuatan :
Campurkan kelapa, tepung ketan, pandan,  gula pasir serta garam, aduk rata
Pisahkan menjadi 6 bagian, dan warnai sesuai selera
Bungkus dengan daun pisang, dengan gula merah sebagai  isiannya,  sematkan lidi
Kukus sekitar 30 menit atau hingga matang
Siap disajikan hangat hangat

Tips :
Bagi yang belum pernah makan Iwel iwel ini …peringatan saja…supaya tidak kaget, isian gula merah didalamnya kadang kadang bisa meletus (aduh apa ya bahasa yang tepat??) pada saat dimakan…
Jadi hati hati saat menggigitnya supaya baju Anda tidak belepotan gula merah he hehh e….selamat mencoba

Salam Kemiwel Iwel iwel
Mei Djeng Kamto (Kediri)
http://djengkamto.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar