warna itu indah,
warna itu sehat,
warna itu kehidupan itu sendiri

Sabtu, 08 September 2012

Kue Ku Pelangi by Veronica

Menyimak cerita dibalik pembuatan kue ku ini, kegembiraan tersendiri mengetahui sejarahnya ..


Selamat pagi Trio Host Pelangi,
Meskipun saya tidak aktif lagi di milis akhir-akhir ini, tapi pengen sekali ikutan even rainboweek ini.  Soalnya eventnya rame banget, seruuuuu ;D. Singkat kata singkat cerita, ini dia kisahnya......

Alkisah 6 tahun yang lalu, saya sedang berbelanja bahan kue di sebuah tbk, saya menemukan sebuah cetakan kue yang menarik perhatian saya. Cetakan itu terbuat dari kayu, tampangnya jadul banget, kayaknya cocok dibuat pajangan barang antik. Oh, setelah saya amati bentuknya, ini kan cetakan kue ku!! Masuk deh ke keranjang belanjaan dan kemudian ke dalam lemari hingga beberapa tahun kemudian.....saya AKHIRNYA membuat kue ku dengan cetakan itu !! Hasilnya saya posting di blog saya. Dan pada moment yang menggembirakan ini, saya mewarnai kue ku yang biasa berwarna merah, menjadi berwarna rainbow sehingga tidak layak lagi disebut Angku tapi lebih tepat  disebut Rainbowku.

Asal usul kue ku sendiri saya dapat dari gogling dan ketemu cukup lengkap di Wikipedia,  namanya  "Ang ku kueh" (Red Tortoise Cake) yang didefinisikan sebagai  "sticky rice flour with sweet filling"
Angku atau kue ku adalah salah satu jajan pasar/ kue basah yang bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional. Kue ini kulitnya terbuat dari ketan, warnanya biasanya merah, makanya disebutnya Ang (=merah, dialek Hokkian)- ku. Sering jg disebut kue Ku, soalnya ada juga warna2 lain seperti pink dan hijau. Kue ini dicetak dengan cetakan kayu yang dilubangi dan diukir, menghasilkan bentuk kura-kura yang melambangkan 'panjang umur'. Kue ini biasa disertakan pada hantaran 'one month old baby' atau man yek (mua gwee, dialek Hokkian)dan juga sering ditemukan pada sesajian upacara adat Tionghoa untuk melambangkan panjang umur dan kemakmuran. 

Kue ku yang aku buat ini memakai pewarna alami untuk warna merah (memakai angkak, yaitu hasil fermentasi beras dengan sejenis kapang yang menghasilkan warna merah, jingga (wortel), kuning (kunyit), hijau (suji), ungu (bunga belimbing wuluh). Warna biru pakai pewarna makanan Hakiki berhubung  belum menemukan pewarna alaminya. Warna ungu karena hasilnya kurang keluar warnanya, akhirnya saya tambah pewarna ungu Hakiki.

Resep  Kue Ku
Sumber : buku Kue Tradisional Sedap Sekejap 2003. Telah dimodifikasi sedikit karena resep aslinya memakai pewarna sintetis, otomatis jumlah cairan harus dikurangi karena pewarna alaminya encer/diekstaksi dengan air.

Kulit:
200 g tepung ketan
50 g gula halus
75 g kentang kukus,haluskan
1 sdm minyak goreng
100 ml santan kotak UHT
1/2 sdt garam
Alas daun pisang
Minyak untuk olesan

Isi:
250 g kacang hijau kupas, rendam 1 jam
100 g gula
100 ml santan kotak UHT
200 ml air
1/2 sdt garam
2 lbr daun pandan

Cara membuat isi:
Kukus kacang hijau hingga lembut, haluskan. Masak dengan gula, garam, santan, air,  daun pandan sambil diaduk hingga bisa dibentuk. Dinginkan.

Cara membuat kulit:
Aduk dan uleni semua bahan kulit hingga rata. Hasilnya masih seperti tepung  (berinjilan) . Timbang  dan bagi 6 bagian. Tambahkan pewarna masing-masing hingga tercapai warna yang diinginkan dan adonan sudah kalis dan bisa dibentuk. Untuk warna biru, saya beri satu tetes pewarna biru Hakiki lalu saya tambahkan air supaya kalis. Untuk warna ungu, saya sudah tambahkan air bunga belimbing hingga kalis, ternyata warnanya kurang keluar, jadi saya tambah setetes pewarna ungu pada setengah bagian adonan ungu.

Mencetak kue ku:
Timbang isi 8 g (atau sesuai ukuran cetakan Anda), bulatkan.
Taburi lubang cetakan dengan tepung ketan.
Pipihkan adonan kulit di cetakan, beri isi, tutup, rapikan. Untuk cetakan saya, satu warna adonan jadi 6 kue dengan kulit sekitar 12g. Keluarkan kue dengan mengetok-ngetok cetakan. Sayang sekali kue saya mogok keluar, jadi saya congkel sedikit tepinya dengan sendok dan dicolek-colek sedikit, dan berhasil keluar dengan paksa ;D
Letakkan kue ku pada potongan daun pisang.

Mengukus kue ku :
Kukus 15 menit api kecil-sedang, buka tutup kukusan sesekali agar bentuknya bagus. Saya kukus dengan api kecil saja dan tutup klakat diangkat sedikit/ tidak rapat.
Pembuatan pewarna alami (saya buat sebelum mulai membuat kuenya)
Merah : 1/2 sdt angkak, rendam air panas sesedikit mungkin, asal terendam.  Kalau airnya terserap, tambahkan lagi. Setelah angkaknya lunak (±1 jam), gerus dengan sendok dan hasilnya kurang lebih seperti bubur, kental.
Jingga : wortel impor diparut, peras dan saring airnya.  Tidak usah ditambah air lagi.
Kuning : kunyit diparut kira-kira sejumput, peras, saring.  Ampasnya diberi sedikit air, peras lagi, ulangi 2x.
Hijau : 20 lembar daun suji (lebih banyak juga boleh), potong kecil, tambahkan air secukupnya hingga blender bisa berputar, karena saya ingin mendapatkan warna yang pekat. Blender, peras ampas, saring.
Ungu : bunga belimbing wuluh 2 jumput direbus dengan air secukupnya hingga air berkurang untuk mendapatkan pewarna yang cukup pekat. Saring airnya.


Salam Pelangi,
Veronica
www.beebeebrownies.blogspot.com

1 komentar:

  1. Bu, kentang kukus nya sy ganti denga tepung kentang knorr apakah bisa? Jika bisa berapa komposisi ukurannya?
    Terima kasih
    Rua

    BalasHapus