warna itu indah,
warna itu sehat,
warna itu kehidupan itu sendiri

Jumat, 07 September 2012

Punteun Pecel Rainbow by Mei Ningsih

Punteun, asli host  yang bertugas baru tau kalau ini nama makanan, dikira tadi ucapan minta maaf, (Bandung) salah apa Mei hehhehe.
Untuk anda yang belum tahu seperti apa itu punteun, yuk disimak cerita di balik pembuatan makanan ini yang berbahan dasar nasi.




Ibu - ibu host...selamat siaaaaannnggg grakk

Puanas terik disini Bu,....
Jika ada waktu luang monggo ...mari mari kemari...Saya undang untuk menikmati Punten pecel, makanan tradisional khas yang bisa ditemukan di sekitar Kabupaten Blitar, atau Kediri (bagian selatan /yang dekat dengan Blitar)

Punten pecel ini biasanya dijual dengan harga murah meriah. Punten sendiri bahan bakunya adalah beras, santan dan garam...teksturnya mirip Jadah/Uli, atau mirip juga dengan lontong namun rasanya lebih gurih karena mengandung santan.

Punten biasanya dijual sebagai makanan pelengkap Pecel (tanpa nasi tentunya), bersama pelengkap yang lain yaitu Opak Kabur (krupuk) yang berbahan baku tapioka, dan goreng gorengan sebagai lauk misalnya tempe gembos (tempe berbahan ampas tahu atau di daerah Malang dikenal dengan nama Menjes), Ote - ote, dan lain sebagainya

Lazimnya disini Punten pecel disantap sebagai pengganti makan siang, atau boleh dibilang makan siang ringan ala ndesoooo....minumannya Es Tebu yang suegerrrrrr

Kalau Ibu - ibu host sibuk siang ini, dan tidak dapat menghadiri undangan saya sebagai gantinya saya kirimkan resep Punten pecel ini agar bisa dibuat dan dinikmati dirumah masing masing.

Resep Punten Pecel

Bahan :
Beras kualitas bagus 500 gram, cuci bersih
Santan matang, dari 1 kelapa ukuran sedang yang dikupas sekitar 2 gelas (sekitar 400 mL)  yang diberi garam sekitar 1 sendok teh
Pewarna secukupnya, saya menggunakan warna biru, hijau, merek Rajawali,  warna kuning serta merah merek Cross yang halal. Warna ungu saya dapat dari campuran warna merah dan biru.

Cara:
1. Kukus beras yang telah dicuci sampai setengah matang
2. Panaskan panci berisi beras yang telah dikukus, dan tuangi santan
3. Masak hingga santan meresap, dan aduk sesekali supaya tidak gosong
4. Pindahkan nasi aron kedalam dandang yang telah dipanaskan airnya, kukus kembali hingga matang.
5. Setelah matang bagi menjadi beberapa bagian dan warnai sesuai selera, untuk masing masing warna mungkin sekitar 3 atau 4 tetes cukup
6. Panas panas tumbuk nasi tersebut di Lumpang Batu bersama Alu (alat penumbuk) tentunya He heh e kalau tidak punya bisa menggunakan timba plastik yang dialasi daun pisanggg...dan ditumbuk menggunakan batang kayu yang beratt.....ribethh....tapi sebanding dengan rasa nikmatnyaaa....
7. Sajikan dengan cara dipotong terlebih dahulu, bersama pelengkapnya berupa sayur mayur rebus seperti sawi, kenikir, kecambah dan bumbu pecel serta krupukk....jannnnn mak nyusssssss





Salam Punten pecel Rainbow
(Mei - Djeng Kamto)- Kediri
http://djengkamto.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar