warna itu indah,
warna itu sehat,
warna itu kehidupan itu sendiri

Selasa, 11 September 2012

Ser Mier Pelangi by Mei Ningsih

Ser Mier ... mungkin nama yang asing untuk anda , tetapi jika anda membaca cerita dibalik kue ini,  ternyata ini sejenis kerupuk yang terbuat dari singkong.




Pagi yang ceriaaaaa...Selamat pagi Ibu Ibu pelangi yang baik hatiiii

Bu pagi ini saya akan berbagi resep Ser Mier (baca e-nya seperti lafal enak).

Yaa Ser Mier ini makanan jaman duluuuu bangetttt...Makanan ini sudah mulai jarang dijajakan sekarang.
Terkadang saya lihat ada swalayan yang menjualnya dalam bentuk mentah...tapi saya yakin peminatnya jarang jarang...he heh  kalah pamor dengan panganan kriuk kriuk yang lain.

Bagi yang belum tahu, Ser Mier ini sejenis kerupuk kriuk kriuk...terbuat dari singkong.Versi aselinya berwarna merah kesumba atau kuning.
Ser Mier ini setelah matang  bisa disajikan dalam dua jenis, yaitu rasa asin dan rasa pedas (disiram kinca gula merah cabe, asam)

Dari kesekian resep yang saya praktekkan, resep ini yang membuat mata saya berair karena menangisss (bukan karena kepedesan ngulek bawang yaaa)...Menangis terharu, dan menyesal.

Di masa kecil di desa saya makanan ini biasa dijajakan bapak bapak tua, dipikul dan dijual per 5 biji diikat tali daun mendong (sejenis alang alang yang biasa digunakan untuk tikar)...
Waktu itu, kami anak anak SD, sering berolok olok dan mengatakan Ser Mier adalah makanan orang susah he heh e karena terbuat dari singkong, jadi teman teman dan saya suka malu kalau ketahuan beli Ser Mier ini....gengsi bangett, padahal Ser Mier ini enakk lho

Sekarang saya menyesalll dan terharu bangettt ketika saya tahu bahwa membuat Ser Mier ini ribettt, seraya membayangkan betapa repotnya orang membuatnya dimasa lalu (tanpa kompor gas, tanpa pan dadar, tanpa listrikk), panas dan gerahh ohh...walahhhh....butuh kesabaran ...ekstra sabaaar
Yuk kita coba resepnya, oh ya resep ini dapat dari Ibu saya sedikit dimodifikasi dengan warna warni pelangi


Resep Ser Mier Pelangi asin/gurih
Bahan :
Singkong kupas 250 gram
Tepung tapioka sekitar 50 gram
Bawang putih 3 siung
Kunyit tumbuk untuk pewarna dasar semua adonan, 1 ruas
Garam 1/2 Sendok teh
Daun seledri bila suka (saya nggak pakai)
Pewarna merah, hijau, ungu, orange saya pakai merek Rajawali yang halal, dan warna kuningnya saya memakai pewarna alami yaitu kunyit

Persiapan :
1. Parut singkong, dan peras menggunakan kain bersih
2. Buang air dari singkong, dan  campur kembali saripati singkong ke dalam adonan yang tadi diperas
3. Campurkan kunyit, garam, bawang putih yang telah dihaluskan/diulek kedalam adonan ini
4. Campurkan tepung tapioka, uleni
5. Bagi menjadi beberapa bagian, dan warnai sesuai selera masing masing sekitar 2 tetes (ternyata singkong ini cukup mudah diwarnai , jadi tidak perlu banyak banyak yaaa)

Cara Pembuatan :

1. Siapkan panci kecil berisi air mendidih, agak penuh. Letakkan diatas kompor menyala
2. Wajan dadar teflon (dimasa lalu orang menggunakan piring seng atau tutup panci alumunium untuk mencetaknya). O ya lebih baik lagi kalau kita punya 2 teflon/piring seng, ini mempercepat proses pembuatan
3. Ambil adonan, tata dengan ditekan tekan menggunakan jari tangan diatas teflon sesuai motif yang diinginkan, tipis tipis
4. Setelah terbentuk lingkaran, balikkan wajan teflon yang berisi adonan yang telah ditipiskan. Tempatkan diatas panci yang airnya mendidih
5. Tunggu beberapa saat..., hingga Ser Mier bisa dicungkil (saya pakai spatula tipis). Pada tahap ini hati hati, kalau kita lengah, Ser Mier bisa tercebur kedalam panci air
6. Letakkan Ser Mier diatas tampah, dan jemur dibawah terik matahari kira kira 2 hari
7. Ser Mier kering bisa disimpan dalam toples he heh jaman dahulu biasanya orang menyimpannya didalam kaleng bekas biskuit, dan kapan kapan bisa digoreng dengan minyak.

Bener yaa, cobain dirumah...yaaa paling tidak kita tahu..betapa repotnya orang orang dijaman dahulu. Katanya sih sekarang Ser Mier bisa dibuat dengan cetakan, tapi rasanya mungkin tidak seenak dengan cara pembuatan seperti diatas heh eh...selamat mencobaaa


Salam Kemringet Rainbow
Mei Djeng Kamto
http://djengkamto.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar